Output device (Alat Keluaran) adalah
perangkat komputer yang berguna untuk menghasilkan keluaran, apakah itu ke
kertas (hardcopy), ke layar monitor (softcopy) atau keluaran berupa suara.
Contohnya printer, speaker, plotter, monitor dan banyak yang lainnya.Output
yang dihasilkan dari pemroses dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu :
1. tulisan (huruf, angka, simbol
khusus),
2. image (dalam bentuk grafik atau
gambar),
3. suara
4. bentuk lain yang dapat dibaca oleh
mesin (machine-readable form).
Tiga golongan pertama adalah output
yang dapat digunakan langsung oleh manusia, sedangkan golongan terakhir
biasanya digunakan sebagai input untuk proses selanjutnya dari komputer.
Peralatan output dapat berupa:
Peralatan output dapat berupa:
1. Hard-copy device, yaitu alat yang
digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada media keras seperti kertas atau
film.
2. Soft-copy device, yaitu alat yang
digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada media lunak yang berupa
sinyal elektronik.
3. Drive device atau driver, yaitu alat
yang digunakan untuk merekam simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh
mesin pada media seperti magnetic disk atau magnetic tape. Alat ini berfungsi
ganda, sebagai alat output.
Output
bentuk pertama sifatnya adalah permanen dan lebih portable (dapat dilepas dari
alat outputnya dan dapat dibawa ke mana-mana).Alat yang umum digunakan untuk
ini adalah printer, plotter, dan alat microfilm. Sedangkan output bentuk kedua
dapat berupa video display, flat panel, dan speaker. Dan alat output bentuk
ketiga yang menggunakan media magnetic disk adalah disk drive, dan yang
menggunakan media magnetic tape adalah tape drive.
1. Software
1.1 Monitor
Merupakan output Softcopy device / alat keluaran yang
berfugsi untuk menampilkan gambar pada layar. Gambar yang ditampilkan berasal dari
proses grafis yang dilakukan oleh VGA Card. Berdarsarkan teknologi yang
digunakan monitor memiliki 2 jenis yaitu CRT (Cathode Ray Tube) dan LCD (Liquid
Crystal Display)
Monitor
untuk komputer dekstop yang saat ini umum ada di pasaran adalah monitor
berukuran 14’. Selain itu terdapat monitor berukuran 15’, 17’, 19’ dan 21’. Untuk
Laptop ukurannya adalah 12,1’, 13,3’, dan 14,1’
a.
Monitor CRT (Cathode Ray Tube)
Monitor
CRT adalah
monitor yang berukuran besar seperti televisi, monitor jenis ini menggunakan
tabung gelas yang layarnya berbentuk cembung, selain layar cembung monitor CRT
ada juga yang berlayar datar (flat). Monitor ini bekerja dengan cara
menggerakan sorotan elektron secara maju mundur dibalik layar. Setiap sorotan
itu mengenai titik fosfor yang ada di tabung gelas monitor dan selanjutnya
menerangi begitu banyak garis dari atas hingga bawah layar sehingga gambar
dimunculkan. Monitor CRT memberikan warna yang lebih kaya dalam spektrum penuh
dibandingkan monitor LCD. Oleh karena itu, para pendesain grafis lebih memilih
moniitor CRT karena langsung bisa membandingkan warna di monitor dengan yang
akan dicetak.
Kelebihan
: Tipe CRT memiliki kelebihan dalam hal High Dynamic Range ( hingga mencapai
15000:1),reproduksi warna sangat baik, wide gamut dan level black yang sangat
rendah.Selain itu, monitor ini dapat menampilkan hampir semua resolusi native
dan refresh rate dan memiliki Viewing angle yang sangat baik.Harga yang
ditawarkan juga jauh lebih murah dibandingkan jenis monitor LCD atau Plasma.
Kekurangan
: CRT memiliki ukuran yang berat dan
body besar, terutama untuk ukuran display diatas 20".Membutuhkan daya yang
besar dan operasional suhu yang tinggi.Pada sisi reproduksi gambar,pada refresh
rate yang rendah,efek flicker akan sangat terasa. Aspect ratio biasanya hanya
terbatasi pada ukuran 4 : 3.
b.
Monitor Layar Datar LCD
(Liquid Crystal Display)
LCD banyak ditemukan pada jam
digital dan layar laptop atau handphone. LCD merupakan jenis monitor yang
menggunakan dua lembar materi terpolarisasi dengan kristal cair yang berada di
tengahnya. Saat arus listrik mengalir dan melalui cairan kristal, kristal itu
bergabung sehingga cahaya tidak masuk. Oleh karena itu, kristal berfungsi
seperti katup yang mengizinkan cahaya masuk atau diblokir. Monitor LCD memiliki
bentuk yang ramping, ringan, dan tipis sehingga tidak memerlukan tempat yang
luas untuk meletakannya dibanding monitor CRT. Selain itu monitor LCD
mengkonsumsi daya listrik yang jauh lebih rendah dibandingkan monitor CRT.
Kelebihan
: kelebihan utama LCD adalah pada ukuran
dimensi ( compact ) dan berat yang sangat rendah, konsumsi daya yang sangat
rendah, hampir tidak ada efek flicker ( tergantung pada tipe backlight yang
digunakan ), dapat diproduksi hampir untuk semua ukuran, dan secara teori tidak
ada batasan resolusi maksimal.
Kekurangan
: LCD memiliki sudut pandang yang sangat
terbatasi. Hal ini juga menyangkut sisi reproduksi warna , saturasi, dan
brightness yang berubah-ubah meski pada sudut pandang yang paling optimal.
Response time-nya rendah hingga menimbulkan ghosting artiffact, memiliki satu
native resolution meski resolusi lain dimungkinkan dengan menggunakan video
scaller. Dead pixel bisa terjadi entah ketika produksi di pabrik maupun ketika
pemakaian oleh user.
.
b. Monitor
Plasma dan Electrominescent
Monitor plasma (atau lengkapnya adalah
monitor plasma gas) menggunakan gas untuk mengeluarkan cahaya. Teknologi pada
monitor ini kini diterapkan pada televisi datar berlayar lebar.
Monitor electroluminescent (EL) mengandung bahan yang bercahaya manakala dialiri arus listrik. Sebuah pixel terbentuk pada layar saat arus listrik dikirim ke perpotongan baris dan kolom yang sesuai.
Monitor electroluminescent (EL) mengandung bahan yang bercahaya manakala dialiri arus listrik. Sebuah pixel terbentuk pada layar saat arus listrik dikirim ke perpotongan baris dan kolom yang sesuai.
1.1.2 Resolusi Monitor
Ukuran
resolusi ditentukan oleh jumlah pixel (berasal dari picture element), yang
merupakan titik terkecil penghasilan tampilan di layar, sebagai contoh,
resolusi 1.024 x 768 berarti bahwa monitor mengandung 1.024 baris pixel dan 768
kolom pixel. Dengan kata lain, jumlah pixel yang menyusun monitor adalah
sebesar 1.024 x 768 buah. Semakin tinggi resulusinya, semakin bagus kualitas
tampilan monitor.
1.1.3 Dot Pitch (dp)
Dot pitch
menunjukkan jarak antara dua pixel. Semakin dekat jaraknya, maka gambar pada
monitor akan semakin halus. Sebagai contoh 28dp berarti jarak antara dua pixel
adalah 28/100mm.
1.1.4 Kecepatan Refresh
1.1.4 Kecepatan Refresh
Kecepatan
refresh menunjukkan jumlah pelayaran ulang pixel per detik, sehingga tampilan
pixel tetap jelas. Semakin tinggi kecepatan refresh, maka tampilan dilayar akan
terlihat lebih nyata. Kecepatan refresh dinyatakan dalam besaran hertz. Monitor
dengan kualitas bagus akan memiliki kecepatan refresh 75 Hertz, yang berarti
dalam satu detik citra pada monitor akan ditampilkan sebanyak 75 kali.
1.1.4 Interlaced dan Non Interlaced
Teknologi
monitor juga memunculkan istilah interlaced monitor dan non interlaced monitor.
Interlaced monitor adalah jenis monitor yang menampilkan informasi dalam layar
melalui dua tahapan, sedangkan noninterlaced monitor hanya menggunakan satu
tahapan. Sebagai contoh televisi biasanya memiliki kecepatan refresh lebih
rendah dibanding monitor komputer pada umumnya memerlukan interlaced agar
gambar dapat terlihat jelas. Pelepas elekton pada tabung televisi akan
menmpilkan seluruh gambar pada baris ganjil dari bagian atas layar sampai ke
bawah, kemudian pelepas elektron akan menampilkan gambar baris genap
sesudahnya. Karena fosfor yang terletak pada layar dapat menyimpan cahaya, maka
mata kita melihat seolah-olah gambar tersebut ditayangkan sekaligus pada saat
yang bersamaan.
1.1.6 Kedalaman Warna (Color Depth)
Jumlah bit
yang dipergunakan untuk menyimpan ketentuan tentang sebuah pixel, menentukan
banyaknya variasi warna yang dapat dihasilkan oleh sebuah monitor. Jumlah bit
ini sering disebut sebagai dengan kedalaman warna atau color dept.
1.1.7
Cathode Ray Tube
Monitor CRT
memiliki layar yang terbuat dari tabung hampa, sama seperti pada pesawat
televisi. Hal ini membuat monitor CRT memiliki ukuran relatif besar
dibandingkan monitor LCD.
1.1.8
Monitor Layar Datar LCD (Liquid Crystal Display)
Layar LCD
memanfaatkan dua keping bahan yang terpolarisasi, dengan ditambah cairan kristal
di antara keping tersebut. Sinyal listrik yang dilewatkan melalui cairan
kristal tersebut akan membuat kristal yang ada didalamnya mencegat cahaya yang
lewat. Oleh karena itu tampilan LCD jenis monocrome biasanya berupa citra
berwarna biru atau gelap, dengan latar belakang abu-abu muda. LCD berwarna
menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna yaitu passive matrix dan
aktive matrix.
• Pasive
matrix
Teknologi
yang digunakan lebih murah dibandingkan aktive marixs. Pada LCD jenis ini
terdapaat sederetan trasistor diatas (sumbu x) dan disamping kiri (sumbu y)
monitor. Oleh karena hal tersebut maka teknologi ini sering juga disebut Dual
scan monitor.
• Aktive matriks
• Aktive matriks
Mengunakan
teknologi Thin Film Trasistor (TFT). Hasil warna yang diperoleh sebagus CRT,
namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor yang memancarkan
cahaya sendiri pada masing-masing pixel, sehingga warnanya lebih cerah, dan tak
harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus.
1.1.9
Monitor Plasma dan Electroluminescent
Monitor
plasma (atau lengkapnya adalah monitor plasma gas) menggunakan gas untuk
mengeluarkan cahaya. Teknologi pada monitor ini kini diterapkan pada televisi
datar berlayar lebar. Monitor electroluminescent (EL) mengandung bahan yang bercahaya
manakala dialiri arus listrik. Sebuah pixel terbentuk pada layar saat arus
listrik dikirim ke perpotongan baris dan kolom yang sesuai.
1.2 Audio
Piranti
audio dapat menghasilkan suara digital hingga music.Piranti ini memerlukan kartu suara, perangkat lunak, dan speaker.
Melalui teknologi ini dimungkinkan untuk mengonversi suatuteks
menjadi suara.Audio Dalam sistem komunikasi
bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah
ini juga biasa digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan
proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan/penangkapan suara,
sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifier dan lain
2. Hardware
2.1 Printer
Printer
adalah piranti yang biasa digunakan untuk membuat cetakan pada kertas.
Berdasarkan teknologi pencetakannya, piranti printer biasanya dikelompokkan
menjadi:
1. Impact
1. Impact
2. Themal
3. Ink-jet
4. Laser
5.
Multifungsi
2.1.1
Printer Impact
Printer
jenis ini sering disebut hammer, karena pencetakan dilikukan dengan memukulkan
sekelompok pin (jarum) ke pita tinta. Jumlah pin yang ada berkisar antara 9
hingga 24 pin. Semakin banyak pin, maka hasil cetakan lebih halus, meskipun tak
sehalus hasil cetakan printer ink-jet atau laser. Yang termasuk dalam kategori
printer impact adalah:
1. Dot matrik (printer yang menggunakan kepala cetak berupa sekumpulan jarum)
1. Dot matrik (printer yang menggunakan kepala cetak berupa sekumpulan jarum)
2. Daisy
wheel (printer yang menggunakan roda yang berisi karakter-karakter)
3. Line
printer (printer yang mencetak satu baris per waktu)
Karakteristik
yang membedakan printer-printer jenis ini adalah sebagai berikut:
1. Kecepatan printer impact dinyatakan dalam CPS (charakter per-second), yang besarnya berkisar dari sekitar 50 sampai 500 cps.
1. Kecepatan printer impact dinyatakan dalam CPS (charakter per-second), yang besarnya berkisar dari sekitar 50 sampai 500 cps.
2. Kualitas
pencetakan bergantung pada jumlah pin yang dimiliki oleh printer. Printer dot
matric yang terbagus memiliki 24 pin dapat menghasilkan cetakan mendekati
ketikan (letter quality)
2.1.2 Printer Thermal
2.1.2 Printer Thermal
Printer
thermal merupakan pilihan terbaik bagi keluaran yang merupakan cetakan berwarna
berkwalitas tinggi. Untuk menghasilkan cetakan berwarna, printer thermal
memerlukan kertas berlapis lilin atau parafin dan panas yang akan membakar
titik-titik kertas tersebut. Untuk cetakan hitam putih, printer thermal tak
memerlukan kertas berlilin.
Printer thermal merupakan printer yang mahal, dan memerlukan kertas yang mahal, tetapi karena keindahan cetakannya, tak medngherankan bila banyak dipergunakan untuk mencetak foto, cover CD, dan membuat cetakan-cetakan yang diinginkan becitra eksklusif.
2.1.3 Printer Ink-Jet
Printer thermal merupakan printer yang mahal, dan memerlukan kertas yang mahal, tetapi karena keindahan cetakannya, tak medngherankan bila banyak dipergunakan untuk mencetak foto, cover CD, dan membuat cetakan-cetakan yang diinginkan becitra eksklusif.
2.1.3 Printer Ink-Jet
Printer
Inkjet adalah printer yang memberikan cetakan dengan cara menyemprotkan titik-titik
tinta yang bermuatan listrik ke kertas cetakan. Harga printer ini murah
dibandingkan printer laser, namun kwalitas dan kecepatan pencetakannya lebih
rendah dibanding printer laser.
Dibandingkan dengan printer impact, printer ink-jet tidak berisik dengan kwalitas cetakan lebih tinggi. Namun biaya operasionalnya lebih tinggi. Tinta yang digunakan pada ink-jet relatif mudah larut pada air. Terutama tinta refill yang dapat digunakan untuk mengisi ulang catridge printer ink-jet
Dibandingkan dengan printer impact, printer ink-jet tidak berisik dengan kwalitas cetakan lebih tinggi. Namun biaya operasionalnya lebih tinggi. Tinta yang digunakan pada ink-jet relatif mudah larut pada air. Terutama tinta refill yang dapat digunakan untuk mengisi ulang catridge printer ink-jet
2.1.4 Printer Laser
Printer
laser merupakan jenis printer yang harganya relatif mahal, tetapi dapat
memberikan hasil cetakan yang terbagus. Printer dirancang untuk main frame
mermiliki kecepatan sekitar 229 halaman per-menit. Sedangkan printer untuk PC
memiliki kecepatan sekitar 4 sampai dengan 25 halaman per menit.
2.1.5 Printer Multifungsi
Printer
multifungsi adalah jenis printer yang memiliki berbagai fungsi lainnya misalnya
memiliki kemampuan sebagai mesin fotocopy, berfungsi sebagai scanner, dan
bahkan kadang-kadang sebagai mesin fax. Printer jenis ini memang lebih
menghemat biaya dan tempat dibandingkan dengan membeli mesin-mesin dengan
kemampuan tunggal. Namun, kelemahan printer multifungsi ini bila mesin ini
rusak maka berbagai fungsi-fungsi tadi menjadi tak akan ada yang bekerja.
2.2 Plotter
Plotter
adalah piranti keluaran yang dapat menghasilkan grafik atau gambar dengan
kwalitas tinggi dan berwarna. Plotter sering kali digunakan untuk membuat peta,
gambar-gambar arsitektur ataupun ilustrasi tiga dimensi yang biasanya berukuran
terlalu besar bagi printer.
Berdasarkan prinsip kerjanya, jenis piranti plotter berupa:
Berdasarkan prinsip kerjanya, jenis piranti plotter berupa:
1. Ploter
pena
2. Ploter
elektrostatis
3. Ploter
thermal
4. Ploter
pemotong
5. Ploter
format lebar
2.2.1 Ploter
pena
Pada prinsipnya
ploter pena memiliki satu pena atau sejumlah pena berwarna-warni untuk
menggambar pada kertas atau plastik transparan
2.2.2 Ploter elektrostatis
Pada ploter
elektrostatis ini kertas diletakkan pada tempat datar seperti meja kemudian
keluaran dibuat dengan prinsip kerja seperti pada mesin foto kopi yaitu dengan
memberi tegangan listrik pada kertas. Tegangan listrik tersebut yang akan
menarik tinta untuk melekat pada kertas. Tinta kemudian dicairkan dengan
pemanasan. Kwalitas ploter jenis ni tidak sebagus ploter pena, tetapi
kecepatannya lebih tinggi
2.2.3 Ploter
thermal
Plotter
thermal menggunakan pin yang dipanasi secara elektronis Kemudian pin tersebut
dilewatkan pada jenis media yang peka terhadap panas, sehingga terbentuk
gambar. Plotter thermal dapat digunakan untuk mencetak pada kertas maupun pada
film buram.
2.2.4 Ploter pemotong
2.2.4 Ploter pemotong
Ploter jenis
ini dapat sekaligus memotong vinyl, karet, gabus, dll. Contoh pemanfaatanya
yaitu pada industri sepatu atau industri pakaian, untuk memotong pola atau
bahan sekaligus.
2.2.5 Ploter format lebar
2.2.5 Ploter format lebar
Plotter
format lebar biasa dipergunakan oleh perusahaan grafis, karena plotter jenis
ini dapat membuat cetakan berwarna dalam kertas yang sangat lebar. Teknologi
yang digunakan ada yang menyerupai printer ink-jet ataupun plotter thermal.
2.3 Computer Output Microfilm
2.3 Computer Output Microfilm
Computer
output Microfilm (COM) adalah piranti yang dapat menghasilkan gambar dalam
gulungan mikrofilm atau pada microfiche yang berisi banyak halaman dalam setiap
lembar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar